Batu Kalimaya dikenal karena memiliki keindahan warna yang berkilau
apalagi jika terkena cahaya matahari. Maka tak heran batu yang satu ini
menjadi salah satu batu mulia terbaik di dunia hingga mendapat julukan
Ratunya Batu Permata “The Queen of Gems”. Julukan tersebut bukan tanpa
sebab karena satu batu Kalimaya memiliki kilau warna batu permata lain
seperti, zamrud, kecubung, Safir, hingga Sungai dareh.
Ingin tahu lebih jelas tentangsejarah Batu Kalimaya? Lihat saja rangkuman yang telahsiapkan di bawah ini.
Batu Kalimaya sudah terkenal sejak tahun 30 SM. Bahkan, Markus
Antonius seorang politikus dan Jendral Romawi Kuno pernah menghadiahkan
cincin Kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra. Harga cincin Kalimaya
Cleopatra sebanding dengan, dua ribu ekor kuda yang bagus pada waktu
itu. Menakjubkan bukan?
Penyebutan nama batu Kalimaya sebenarnya adalah julukan secara lokal.
Sedangkan di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu
Opal.
Peta Kali Maja dan penyebaran Batu Kalimaya dikec. Maja Kab.Lebak Banten
Julukan lokal batu Kalimaya di ambil dari nama "Kali Maja". Kali Maja
adalah nama sebuah sebuah sungai yang terdapat didaerah Rangkasbitung,
tepatnya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Banten. Tempat dimana batu
kalimaya ditambang.
Batu akik Opal ini bisa ditemukan di negara India, Meksiko,
Australia, dan Mesir. Sedangkan di Indonesia, batu ini bisa kalian cari
di daerah Banten.
Ada 3 versi berbeda mengapa batu akik yang
memiliki kemilau warna ini disebut sebagai Opal. Pertama, mengacu pada
kata “Opalus” berasal dari istilah Romawi yang mengacu pada sosok istri
Dewa Saturnus dan juga sosok Dewi Kesuburan yang disebut Opalia.
Black Opal (Batu Kalimaya)
Kedua, ada lagi pendapat yang mengemukakan bahwa nama “Opal” berasal
dari istilah Yunani yang diambil dari kata “Opillos” yang berarti
“melihat” atau “perubahan”. Nah, makna “perubahan” ini bisa diartikan
mengacu kepada karakter batu kalimaya yang bisa mengubah warna di
lapisan batu terutama saat terpapar cahaya secara langsung.
Batu Kalimaya
Ketiga, menyatakan bahwa kata “Opal” berasal dari bahasa Sansekerta
”Upala”. Mengacu pada catatan yang dibuat oleh bangsa Romawi sekitar
tahun 250 sebelum masehi. Dalam catatan itu diterangkan bahwa batu Opal
dibawa oleh pedagang Bosporus, yang mengaku membawa batu tersebut dari
India dan memasoknya menuju Romawi. Karena sebelum tahun 250 sebelum
masehi batu ini memiliki banyak sekali penyebutan. Maka setelah setelah
tahun tersbeut, nama “Opal” dibakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar