Sabtu, 15 Agustus 2015

Mengenal sejarah batu kalimaya

 Batu Kalimaya dikenal karena memiliki keindahan warna yang berkilau apalagi jika terkena cahaya matahari. Maka tak heran batu yang satu ini menjadi salah satu batu mulia terbaik di dunia hingga mendapat julukan Ratunya Batu Permata “The Queen of Gems”. Julukan tersebut bukan tanpa sebab karena satu batu Kalimaya memiliki kilau warna batu permata lain seperti, zamrud, kecubung, Safir, hingga Sungai dareh.
Ingin tahu lebih jelas tentang sejarah Batu Kalimaya? Lihat saja rangkuman yang telahsiapkan di bawah ini.
 

Batu Kalimaya sudah terkenal sejak tahun 30 SM. Bahkan, Markus Antonius seorang politikus dan Jendral Romawi Kuno pernah menghadiahkan cincin Kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra. Harga cincin Kalimaya Cleopatra sebanding dengan, dua ribu ekor kuda yang bagus pada waktu itu. Menakjubkan bukan? 

Penyebutan nama batu Kalimaya sebenarnya adalah julukan secara lokal. Sedangkan di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal. Julukan lokal batu Kalimaya di ambil dari nama "Kali Maja". Kali Maja adalah nama sebuah sebuah sungai yang terdapat didaerah Rangkasbitung, tepatnya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Banten. Tempat dimana batu kalimaya ditambang. 

Batu akik Opal ini bisa ditemukan di negara India, Meksiko, Australia, dan Mesir. Sedangkan di Indonesia, batu ini bisa kalian cari di daerah Banten.

Ada 3 versi berbeda mengapa batu akik yang memiliki kemilau warna ini disebut sebagai Opal. Pertama, mengacu pada kata “Opalus” berasal dari istilah Romawi yang mengacu pada sosok istri Dewa Saturnus dan juga sosok Dewi Kesuburan yang disebut Opalia.

Kedua, ada lagi pendapat yang mengemukakan bahwa nama “Opal” berasal dari istilah Yunani yang diambil dari kata “Opillos” yang berarti “melihat” atau “perubahan”. Nah, makna “perubahan” ini bisa diartikan mengacu kepada karakter batu kalimaya yang bisa mengubah warna di lapisan batu terutama saat terpapar cahaya secara langsung.

Ketiga, menyatakan bahwa kata “Opal” berasal dari bahasa Sansekerta ”Upala”. Mengacu pada catatan yang dibuat oleh bangsa Romawi sekitar tahun 250 sebelum masehi. Dalam catatan itu diterangkan bahwa batu Opal dibawa oleh pedagang Bosporus, yang mengaku membawa batu tersebut dari India dan memasoknya menuju Romawi. Karena sebelum tahun 250 sebelum masehi batu ini memiliki banyak sekali penyebutan. Maka setelah setelah tahun tersbeut, nama “Opal” dibakukan.

Mengenal lebih dekat sicantik dari maluku utara


 Berbicara tentang batu akik nusantara yang sedang booming setahun belakangan ini, tentu tidak bisa dipisahkan dengan jenis batu akik Bacan. Batu akik jenis ini merupalan salah satu batu akik yang paling populer dan paling disukai oleh gemstone lovers. Harga batu bacan ini pun lumayan menguras isi dompet, Tetapi itu bukanlah halangan bagi gemstone lovers untuk membeli batu ini
Batu bacan ini memang sudah memiliki sejarah yang panjang dalam percaturan batu mulia di Indonesia. Bahkan sejak dulu sampai sekarang batu ini sangat diminati oleh konsumen, baik pehobi dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Untuk mengenal lebih dekat batu akik bacan, simak ulasan nya di bawah ini.

1. Sejarah Batu Akik Bacan

Salah satu jenis batu mulia ini berasal dari daerah Maluku Utara. Perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya nama ‘bacan’ bukan berasal dari nama daerah penghasil batu bacan yaitu Pulau Kasiruta. Asal mula nama ‘Bacan’ sendiri diambil dari nama pulau tempat dimana diperdagangkannya batu akik tersebut.
Banyak para kolektor batu mulia dari luar negeri mulai berburu batu jenis ini pada sekitar tahun 1994, namun di Indonesia sendiri baru mulai populer pada sekitar tahun 2005. Batu bacan merupakan batu perhiasan penting pada masa kesultanan Bacan, Jailolo, Tidore dan Ternate.

2. Jenis-jenis Batu Akik Bacan

Untuk jenis yang sering ditemukan di pasaran adalah jenis batu bacan jenis Doko dan batu bacan jenis Palamea. Batu bacan jenis doko biasa nya mempunyai warna hijau sedangkan yang jenis palamea berwarna hijau muda dengan sedikit kebiruan. Nama jenis kedua batu bacan tersebut diambil dari nama daerah asal batu bacan sendiri yaitu Desa Palamea dan Doko Kasiruta Barat.

3. Warna Batu Akik Bacan

Keindahan warna pada batu bacan yang merupakan keunggulan dari jenis batu ini, sebenarnya cukup banyak pilihan warnanya. Warna yang sering kita jumpai untuk batu jenis ini adalah berwarna hijau tua dan hijau muda sedikit kebiruan.
Namun sebenarnya, batu akik bacan ini tak kurang memiliki 9 jenis warna. Diantaranya adalah warna coklat, merah, putih bening, merah, putih susu kuning tua juga ada. Jadi bagi Anda yang sangat mengagumi batu akik jenis ini, jangan khawatirkan warna karena banyak pilihan yang tersedia dari batu bacan.

4. Kelebihan Batu Akik Bacan

Seperti yang kita ketahui bersama batu bacan banyak memiliki banyak kelebihan yang membuat nya diminati oleh ‘penikmat’ batu akik. Ada beberapa kelebihan yang paling menonjol dari batu jenis ini. Batu jenis ini dikatakn batu hidup yang bisa berproses secara alami dan akan semakinlama akan semakin bagus.
Dalam proses yang berjalan, batu ini bisa mengalami perubahan warna dari hitam menjadi berwarna hijau. Selain itu batu bacan jenis doko juga bisa menyerap senyawa yang lain, misal jika batu ini disandingkan dengan pengikat berwarna emas maka lambat laun warna batu akan memiliki bintik-bintik warna emas. Kelebihan yang lain adalah batu ini memiliki tingkat kekerasan 7,5 skala Mohs yang bahkan dikatakan lebih keras dari batu giok.

5. Harga Batu Akik Bacan

Dengan segudang kelebihan yang dimiliki batu bacan, maka jangan heran jika harga batu bacan ini selangit. Tak kurang pemburu batu ini berasal dari manca negara seperti Arab, Eropa dan China berlomba – lomba mendapatkan batu akik jenis bacan ini. Di Taiwan batu bacan dari Indonesia sering dikenal dengan sebutan blue jade atau batu yang mempunyai warna biru.
Selain karena berbagai kelebihan di atas, harga mahal juga disebabkan karena batu akik bacan ini mempunyai sejarah yang begitu kuat karena sudah menjadi pilihan sebagai perhiasan dari empat kesultanan di daerah nya.Tetapi sekarang sudah banyak beredar bacan yang kualitasnya rendah, yah sudah pasti harganya lebih terjangkau untuk kalangan menengah kebawah. Tetapi bacan yang berkualitas rendah ini harus dilakukan perawatan agar menjadi batu bacan yang mempuyai kualitas dan nilai jual yang tinggi, Tetapi semua itu membutuhkan waktu dan kesabaran yang extra.

Sekian post tentang batu akik bacan dari maluku utara. Jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. #copyofgoogle